MAKALAH
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
disusun oleh
Christian E. Wondal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan ini setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda – beda
tergantung dari kepribadian yang setiap individu bentuk dari semenjak lahir .
Setiap individu ada yang dapat
mengetahui bagaimana karakteristik yang mereka miliki . Namun, ada pula yang
tidak sadar akan karakteristik mereka sendiri .Dengan mempelajari karakteristik
dari setiap individu maka kita dapat mengetahui bagaimana kepribadian dan
bersikap kepada individu sehingga dapat tercipta persatuan dan tenggang rasa
diantara setiap individu tanpa ada perselisihan diantara setiap individu.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dari individu dan karakteristik setiap individu ?
2.
Apa saja
perbedaan dari setiap individu ?
3.
Apa sajakah
aspek – aspek pertumbuhan dan perkembangan individu ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari individu dan karakteristik setiap individu.
2.
Untuk
mengetahui apa saja perbedaan dari setiap individu.
3.
Untuk
mengetahui aspek – aspek pertumbuhan dan perkembangan individu.
D. Manfaat
Penulisan.
Dengan
mempelajari karateristik dan perbedaan individu dapat diketahui pengertian dari
individu dan karakteristik , perbedaan dari setiap individu dan aspek – aspek
pertumbuhan dan perkembangan individu maka setiap individu akan mengerti dan
memahami bagaimana berprilaku terhadap sesama sehingga terciptalah kehidupan
yang aman , tentram dan sejahtera .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Individu dan karakteristiknya
Pokok isi
uraian yang disajikan pada bab ini adalah karakteristik individu secara umum.
Untuk memahami karakteristik individu tersebut, perlu terlebih dahulu
dipahami apa yang dimaksud dengan individu itu.
1. Pengertian Individu
Manusia
adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak ratusan
tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik
objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek materil yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai
kondisinya. Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa manusia
yang dimaksud secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang
mengejawantahankan menunggalnya bebagai ciri atau karakter hakiki atau sifat
kodrati manusia yang seimbang dari berbagai segi, yaitu antara segi ( i )
individu dan sosial, (ii) jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat.
Keseimbangan hubungan tersebut mengambarkan keselarasan hubungan antara manusia
dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau
lingkungannya, dan manusia dengan Tuhan.
2. Karakteristik Individu
Setiap
individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa
lalu ada keyakinan. Kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan
lingkungan ; merupakan dua faktor yang tebentuk karena faktor tepisah,
masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemempuan individu bawaan dan
lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun kemudian makin disadari bahwa
apa yang dipikirkan dan di kerjakan seseorang, atau apa yang dirasakan oleh
seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari perpaduan antara apa
yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh
lingkungan.
B.
Perbedaan Individu
Dari
bahasa bermacam-macam aspek perkembangan individu dikenal ada dua fakta yang
menonjol, yaitu (i) semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola
perkembangannya dan (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang
membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai
kecendrungan yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan
lebih banyak bersifat kualitatif dan bukan kualitatif.
Setiap
orang, apakah ia berada seorang anak atau seorang dewasa,dan apakah ia berada
dalam suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu
menunjukan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan.Sifat
individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan. Ciri dan
sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut dengan perbedaan individu atau perbedaan individual.
Maka “perbedaan” dalam “perbedaan individual” menurut Landgren (1980 : 578)
menyangkut variasi yang terjadi, baik fariasi pada aspek fisik maupun
fsikologis.
1. Bidang-Bidang Perbedaan
Upaya pertama
yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu, sebelum dilakukan
pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian sekolah, adalah
menghitung umur kronologi.Ketidakmampuan
yang jelas tampak pada siswa untuk menguasai bahan pelajaran umumnya dijelaskan
dengan pengertian faktor-faktor seperti kemalasan atau sifat keras kepala. Penjelasan itu tidak mendasarkan kenyataan bahwa siswa memang berbeda dalam
kemampuan mereka untuk menguasai satu atau lebih bahan pelajaran dan mungkin
berada dalam satu tingkat
perkembangan.
Garry 1963
(Oxendine, 1984: 317) mengatagorikan perbedaan individual ke dalam
bidang-bidang berikut :
1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis
kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan social termasuk status ekonomi, agama, hubungan
keluarga dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan
sikap.
4. Perbedaan intelegensi dan perbedaan dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
a. Perbedaan
Kognitif.
Menurut Bloom,proses
belajar baik disekolah maupun diluar sekolah mengahasilkan tiga pembentukan
kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy Bloom yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang
berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.Setiap orang
memiliki persesif tentang pengamatan dan penyerapan atas suatu objek.Berarti
dia menguasai suatu yang diketahui dalam arti pada dirinya terbentuk suatu
persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematis untuk menjadi
miliknya.
b. Perbedaan Individual dalam
Kecekapan Bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
kehidupannya. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda,kemampuan
berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam
bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematis.
Kemampuan berbahasa tersebur sangat dipengaruhi oleh factor kecerdasan dan
factor lingkungan.Faktor-faktor lain yang juga sangat penting adalah factor
fisik,terutama factor berbicara.
c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk
melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang diakukan oleh saraf pusat untuk
melakukan kegiatan.
Dengan demikian, ketepatan
kerja jaringan saraf akan menghasilkan suatu bentuk kegiatan yang tepat dalam
arti kesesuaian antara rangsangan dan responnya. Kerja ini menggambarkan
tingkat kecakapan motorik.Makna tersebut secara visual dapat digambarkan
sebagai berikut.
Seorang individu yang semakin dewasa menunjukkan fungsi-fungsi fisik yang
semakin matang. Hal ini berarti ia akan mampu menunjukkan kemampuan yang lebih
baik dalam banyak hal,seperti kekuatan untuk mempertahankan perhatian,kordinasi
otot,kecepatan berpenampilan, keajegan untuk mengontrol, dan resisten terhadap
kelelahan. Dari kenyataan ini dapat dinyatakan semakin bertambahnya umur
seseorang, berarti ia semakin matang dan akan mampu menunjukkan tingkat
kecakapan motorik yang semakin tinggi.
d. Perbedaan dalam Latar Belakang
Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat mana pun, perbedaan latar belakang
dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat
prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan
pelajaran.Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiki anak dirumah mempengaruhi
kemauan untuk berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan.
Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran
tertentu,kebiasaan-kebiasaan, kerja sama,
atau kemauan berkonsentrasi pada bahan-bahan pelajaran, dan kebiasaan-kebiasaan belajar semuanya merupakan
factor-faktor tersebut kadang-kadang berkembang akibat sikap–sikap
anggota keluarga dirumah dan lingkungan sekitar. Sosiokultural adalah
berbeda–beda. Demikian pula lingkungan sekitarnya,baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik akan memberikan pengaruh yang berbeda–beda.
e. Perbedaan
dalam Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan
tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan
pemupukan secara tepat.Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali,
manakala lingkungan tidak memberikan kesempatanuntuk berkembang, dalam arti
tidak ada rangsangan pemupukan yang menyentuhnya. Dalam hal inilah makna
pendidikan menjadi penting artinya.
f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar
Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian
diri yang memuaskan terhadap pengalaman–pengalaman, disertai dengan rasa ingin
tahu yang amat besar terhadap orang–orang dan benda– benda, membantu
berkembangnya kebiasaan berbahasa dan belajar yang diharapkan.Sikap apatis,
pemalu, dan kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat
tubuh, dan latar belakang yang miskin pengalaman,mempengaruhi perkembangan
pemahaman dan ekspresi diri.
C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu.
Dalam banyak
buku, makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan perkembangan sehingga
kedua istilah itu penggunaannya seringkali dipertukaran (interchange) untuk
makna yang sama. Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan
fisik dan perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial,
bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap. Berikut ini diuraikan
pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek berikut.
1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih
panjang, prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.
a.
Pertumbuhan Sebelum Lahir
Manusia itu
ada, dimulai dari proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma) yang
membentuk suatu sel kehidupan yang disebut embrio. Embrio manusia yang telah berumur
satu bulan, berukuran setengah sentimeter.Pada umur dua bulan ukuran embrio itu
membesar menjadi dua setengah sentimeter dan disebut janin atau “fetus”.Baru
setelah satu bulan kemudian (jadi kandungan telah berumur tiga bulan), janin
atau fetus tersebut telah berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.
b.
Pertumbuhan Setelah Lahir
Pertumbuhan
fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum
lahir.Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa.Selama tahun
pertama dalam pertumbuhannya,ukuran panjang badannya akan bertambah
sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan
bertambah menjadi sekitr tiga kalinya. Sejak lahir sampai dengan umur 25 tahun,
perbandingan ukuran badan individu dari pertumbuhan yang kurang proporsional
pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau pranatal) sampai
dengan proporsi yang ideal di masa dewasa.
Setelah
mengalami pertumbuhan fisik manusia, selanjutnya berikut ini diuraikan tentang
kemampuan-kemampuan nonfisik seperti kemampuan intelek (berpikir), sosial,
bahasa, mengenal nilai, moral, dan sikap.
2.
Intelek.
Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak.
Karena pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak,maka kemampuan intelektual
yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh
kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Pertumbuhan saraf
yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu
seorang individu juga akan mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya, mana
kala pertumbuhan saraf pusat atau otaknya telah mencapai matang. Fungsi ini
Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukkan pada
perilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu berarti
telah mendapatkan proses mempertimbangkan atau yang lazim dikenal dengan proses
analisis, evaluasi, sampai dengan kemampuan menarik kesimpulan dan keputusan.
terus berkembang mengikuti kekayaan pengetahuannya tentang dunia luar dan
proses belajar yang dialaminya, sehingga pada saatnya seseorang akan
berkemampuan melakukan peramalan atau prediksi, perencanaan, dan berbagai
kemampuan analisis dan sitesis. Perkembangan kemampuan berpikir semacam ini dikenal
pula sebagai perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif seseorang menurut
Piaget (Sarlito, 1991 : 81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap pertama : Masa sensori motor (0.0 – 2.5 tahun).
Masa ketika bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik
untuk mengenal lingkungannya. Bayi memberikan reaksi motorik atas
rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, misalnya refleks mencari puting susu ibu, refleks menangis, dan lain-lain.
Refleks-refleks ini kemudian berkembang lagi menjadi gerakan-gerakan yang lebih
canggih, misalnya berjalan.
2. Tahap kedua : Masa pra-operasional (2.0 – 7.0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili
sesuatu konsep.Misalnya kata “pisau plastik”.Kata “pisau” atau tulisan “pisau”
sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya. Kemampuan simbolik ini
memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal
yang telah lewat; misalnya seorang anak yang pernah melihat dokter berpraktek,akan
(dapat) bermain “dokter-dokteran”.
3. Tahap ketiga : Masa konkreto prerasional (7.0 – 11.0 tahun)
Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang
konkret. Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu:
a. Identifikasi : mengenali sesuatu,
b. Negasi : mengingkari
sesuatu,dan
c. Reprokasi : mencari hubungan timbal-balik antara beberapa
hal.
4.Tahap keempat : Masa operasional (11.0 – dewasa).
Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan
hipotetis.
3.
Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh
manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia,
banyak hal yang dibutuhkannya. Keinginan untuk segera memenuhi kebutuhan,
terutama kebutuhan primer, merupakan hal yang wajar bagi setiap inividu.Emosi
merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik.
4.
Sosial
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup
terus tanpa orang lain. Manusia lain, terutama ibunya, akan membantu bayi
yang baru lahir itu untuk dapat hidup terus. Jadi bayi, begitu juga setiap
orang, memerlukan orang lain.
5. Bahasa
bahasa sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi
dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang di sekitarnya. Sejak bayi manusia
telah berkomunikasi dengan dunia lain.Tangis atau menangis di saat kelahiran, mempunyai arti bahwa di samping
menunjukkan gejala kehidupan juga merupakan cara bayi itu berkomunikasi dengan
sekitar. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai
tanda, gerak, dan suara uantuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.
Dengan demikian, dalam berbahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak
penyampai isi pikiran dan pihak penerima isi pikiran. Dalam percakapan atau
berdialog, pihak-pihak itu saling berganti fungsinya, antara penerima dan
penyampai isi pikiran.
6.
Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang
individu yang hanya dengan ransangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik.Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian
tentang bakat yang dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam.
7.
Sikap, Nilai, dan Moral
Menurut Piaget pada awalnya
pengenalan nilai perilaku serta tindakan itu masih bersifat paksaan dan anak
belum mengetahui maknanya.Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya,
berangsur angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku didalam
keluarga dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku
didalam masyarakat dan Negara.
BAB III
PENUTUP
Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek
filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek
materil yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan
berbagai kondisinya.
Dalam buku ini, istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk
menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin
besar dan atau panjang, sedang istilah perkembangan diberi makna dan digunakan
untuk menyatakan terjadinya perubahan-perubahan aspek psikologidan aspek
sosial.
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa,
bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto dan
B.Agung Hartono .2008 .Perkembangan Peserta Didik .Jakarta : PT.
Rineka Cipta .